Long-run Quality Performance Dynamics and Quality Cost Changes – New Empirical Evidence (Plewa et. al., 2014)

Ulasan Jurnal

Latar Belakang dan Tujuan Penelitian

Dinamika dalam kinerja kualitas dan biaya kualitas telah dibahas secara ekstensif dalam literatur Total Quality Management. Namun, di samping temuan dari studi kasus dan latihan simulasi, masih sedikit bukti empiris yang tersedia.
Dengan mempertahankan  dan meningkatkan kualitas serta memperhatikan dengan cermat biaya yang terlibat, adalah tujuan utama dalam manufaktur modern agar tetap kompetitif dan dapat memuaskan pelanggan.
Tujuan: untuk mengetahui apakah penurunan biaya kualitas perpenjualan didorong oleh pertumbuhan penjualan.

Research Questions

Bagaimana peningkatan  kinerja yang bermutu dalam jangka panjang, yang mengacu pada hasil perbaikan terus-menerus  dan efek dari pembelajaran yang bermutu?
Apakah ini juga tercermin dalam penurunan biaya kualitas pervolume penjualan dalam jangka panjang?
Apakah perusahaan secara efektif mengurangi biaya kesesuaian tanpa mengalami biaya ketidaksesuaian yang lebih tinggi sebagai imbalan? Bagaimana efek skala dalam pembelajaran berkualitas jika biaya kualitas meningkat kurang dari proporsional dengan volume penjualan?
*Istilah biaya kesesuaian untuk meringkas pencegahan dan penilaian dan biaya ketidaksesuaian untuk meringkas biaya kegagalan internal dan eksternal.

Hipotesis

•Hipotesis 1: Kinerja kualitas meningkat dalam jangka panjang.
•Hipotesis 2: Biaya kualitas pervolume penjualan menurun dalam jangka panjang.
•Hipotesis 3: Ada hubungan positif antara perubahan biaya kesesuaian perpenjualan dan perubahan biaya ketidaksesuaian  perpenjualan.
•Hipotesis 4: Elastisitas jangka panjang untuk biaya kualitas dengan volume penjualan lebih kecil.

Metodologi dan Data

Sasaran: supply chain, produksi, operasi, dan manajer eksekutif
Peserta survei: produsen peralatan listrik, mesin dan peralatan lainnya, kendaraan bermotor, trailer dan semi-trailer, serta peralatan transportasi lainnya (semua merepresentasikan fasilitas manufaktur perusahaan Jerman, Austria, atau Swiss).
Data Primer: 408 observasi dengan kuesioner, dibagikan kepada beberapa industri manufaktur.
Data Sekunder: data tahunan selama setahun terakhir dan 3 tahun sebelumnya.
Durasi pengumpulan data: 2001 – 2014.
Karena tidak ada data longitudinal dan hanya data cross-sectional dari observasi dengan jarak 2 tahun, maka peneliti menggabungkan seluruh kelompok tahun berdasarkan 4 argumen penting.

Komponen biaya kualitas termasuk biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat diatribusikan ke aktivitas kualitas.
Saat melaporkan biaya pencegahan; pelatihan, sertifikasi vendor, audit, Mode Kegagalan & Analisis Efek, dan Analisis Akar Penyebab Kegagalan harus disertakan.
Biaya penilaian terdiri dari pemeriksaan pekerjaan yang sedang berjalan dan barang jadi, teknisi lini, peralatan uji, analisis lab, dan administrasi terkait.
Biaya kegagalan internal termasuk biaya pembatalan, pengerjaan ulang, limbah, dll.
Biaya kegagalan eksternal termasuk biaya garansi, material yang dikembalikan, dan biaya administrasi terkait.
Pengujian: ANOVA Parametrik dan Non-parametrik (Uji Kruskal-Wallis dan Jonckheere-Terpstra)
Analisis regresi: Ordinary Least-Squares/Kuadrat-Terkecil Biasa (OLS) untuk mendapatkan parameter elastisitas empiris dan untuk menilai besarnya korelasi.

Hasil dan Pembahasan

Rata-rata, total biaya kualitas mencapai 2,6 persen dari penjualan. Angka ini lebih rendah dari yang dilaporkan secara teratur. Dalam sampel ini, ditemukan pembagian yang sama antara biaya kesesuaian dan ketidaksesuaian. Tingkat kerusakan hanya tersedia untuk sub-sampel dari 336 observasi.

Tabel 3 menyatakan korelasi berpasangan antara variabel yang relevan. Total biaya kualitas perpenjualan dan komponennya berkorelasi positif satu sama lain, negatif dengan volume penjualan, dan sebagian besar dengan tingkat logDefect positif.

•Uji H-1 dan H-2: Kinerja kualitas meningkat sementara biaya kualitas perpenjualan menurun dalam jangka panjang.

•Uji H-3: Ditemukan hubungan positif yang kuat dan signifikan antara perubahan biaya perpenjualan kesesuaian dan perubahan biaya perpenjualan ketidaksesuaian. Ketika perusahaan mencapai penurunan biaya kegagalan internal atau eksternal, itu tidak terjadi dengan mengorbankan biaya pencegahan dan penilaian yang lebih tinggi. Rata-rata, untuk satu poin persentase yang dihemat pada biaya ketidaksesuaian perpenjualan, perusahaan yang berpartisipasi telah mampu memotong 0,43 poin persentase dari biaya kesesuaian perpenjualan.

•Uji H-4: Ditemukan gambaran yang sangat konsisten – volume penjualan tumbuh secara signifikan lebih cepat daripada biaya kualitas. Oleh karena itu, ditemukan dukungan kuat untuk efek skala pengurangan biaya dalam volume penjualan terkait biaya kualitas: untuk setiap poin persentase tambahan dalam pertumbuhan penjualan jangka panjang, terdapat biaya kualitas tambahan 0,41 poin persentase.

Implikasi Praktis

Dalam kinerja jangka panjang pada manufaktur, terlepas dari pentingnya mencapai dan mempertahankan kualitas tinggi, untuk mempertahankan daya saing dalam operasi manufaktur, biaya pencegahan dan penilaian dapat berhasil dikurangi dalam jangka panjang tanpa beban peningkatan biaya kegagalan.

Pengaruh Implikasi Praktis dalam Pelaksanaan/operasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh biaya kualitas yang tidak sesuai pembagiannya dan penyesuaiannya menimbulkan korelasi pada total biaya penjualan, volume penjualan, dan pada tingkat logdefectnya yang berpengaruh sebagaian besar dalam pelaksanaan.
Perusahaan perlu merumuskan strategi sehingga menciptakan hubungan positif yang kuat dan signifikan antara perubahan biaya penjualan kesesuaian dan ketidaksesuaian untuk menjadi acuan pelaksanaan, sehingga menjadi keunggulan kompetitif perusahaan untuk menghindari kegagalan internal atau eksternal, sehingga tidak merugi pada biaya pencegahan dan penilaian.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja kualitas memiliki peran sebagai peningkatan image atau citra perusahaan, dan juga memperhatikan biaya kualitas penjualannya dalam jangka panjang. Namun, implikasi manajerial yang mencolok adalah, terlepas dari pentingnya mencapai dan mempertahankan kualitas tinggi, untuk mempertahankan daya saing dalam operasi manufaktur, biaya pencegahan dan penilaian dapat berhasil dikurangi dalam jangka panjang tanpa beban peningkatan biaya kegagalan.

Keterbatasan dan Agenda Penelitian Mendatang

Kumpulan data terbatas hanya berupa data cross-sectional yang dikumpulkan antara 2001 dan 2014. Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan data longitudinal untuk kemudian bisa dibandingkan hasilnya dengan penelitian saat ini.
Data diperoleh hanya dari sektor perusahaan tertentu (produsen peralatan listrik, mesin, dan transportasi). Untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan data yang lebih heterogen, dan membandingkan apakah hasil penelitian ini juga berlaku bagi perusahaan manufaktur yang lain, bahkan bagi organisasi secara umum.
Jurnal ini hanya didasarkan pada korelasi. Identifikasi efek kausal berada di luar kemungkinan data yang tersedia. Sifat kumpulan data bukanlah data panel tetapi data biaya dan penjualan tingkat tinggi, dalam penampang silang yang berisi observasi berpasangan dari waktu ke waktu. Penelitian selanjutnya bisa menambahkan data panel serta sumber-sumber terkait yang lebih kaya, sehingga bisa diterapkan dengan perusahaan manufaktur lainnya.
Analisis lebih lanjut dari efek, misalnya, profitabilitas tidak masuk akal, karena terlalu banyak efek yang tidak teramati dapat mengganggu gambaran dalam jeda dua tahun antara observasi. Next research agar bisa meminimalisir profitabilitas yang tidak masuk akal melalui mitigasi terhadap efek-efek yang dirasa tidak diperlukan.

Kesimpulan

Kinerja kualitas dan biaya kualitas berkembang dari waktu ke waktu dan adanya peningkatan kinerja berkualitas dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian tentang perbaikan berkelanjutan dan pengaruh pembelajaran yang berkualitas. Biaya kegagalan eksternal pervolume penjualan serta tingkat kerusakan menurun secara signifikan dalam jangka panjang, keduanya mencerminkan peningkatan kinerja kualitas. Biaya kegagalan internal juga berkurang secara signifikan dari waktu ke waktu. Bukti penurunan biaya kesesuaian lebih lemah tetapi masih meyakinkan: biaya kualitas perpenjualan untuk penilaian menurun secara signifikan selama periode tiga tahun. Biaya pencegahan juga menurun secara rata-rata tetapi tidak begitu signifikan.
Analisis biaya kualitas juga berguna agar perusahaan memiliki informasi mengenai kekurangan yang ada pada kegiatan pengendalian kualitas, sehingga perusahaan dapat memperbaiki dan mengambil keputusan secara tepat.
Adanya hubungan yang kuat antara menyusutnya biaya kesesuaian dan menyusutnya biaya ketidaksesuaian dalam jangka panjang. Mengurangi biaya kegagalan internal dan eksternal tidak disertai dengan peningkatan biaya pencegahan dan penilaian. Artinya, meningkatkan kinerja kualitas internal (mengurangi biaya kegagalan internal) dan meningkatkan kinerja kualitas eksternal (pada klien) memang dapat dicapai dengan mengurangi biaya untuk kesesuaian produk.
Pelaporan biaya kualitas, dengan diklasifikasikan ke dalam empat golongan biaya kualitas, diharapkan dapat terlihat dengan jelas komposisi dari masing-masing biaya kualitas dan dapat dilihat kekurangannya yang masih harus mendapatkan perhatian.

Leave a Comment